Berlangsung di Aula perkantoran Pemkab Ogan Ilir lama, sebanyak 100 pasangan suami istri (Pasutri) mengikuti kegiatan Itsbat Nikah yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir melalui Dinas Kependudukan Catatan Sipil (Disdukcapil) bekerjasama dengan Pengadilan Agama OKI/OI dan Kementerian Agama (Kemenag) Ogan Ilir, selanjutnya diadakan pengesahan status 100 pasutri yang sebelumnya nikah “siri” dan belum diakui secara Hukum Negara, dengan diadakan Itsbat Nikah tersebut Pasutri secara resmi mendapatkan buku nikah yang berguna dalam data kependudukan dan status hukum bernegara, kegiatan berlangsung pada Selasa (5-12-2023) pagi.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Bupati Ogan Ilir, Panca Wijaya Akbar dengan ditandai pemukulan gong dan pemberian dokumen identitas salah satu pasangan pasutri yang ikut dalam itsbat nikah secara simbolis.
Panca Wijaya Akbar mengungkapkan, program itsbat nikah ini adalah program rutin Pemkab Ogan Ilir yang dijadwalkan setiap tahunnya.
“Program ini sempat terhenti tiga tahun, karena pandemi covid, baru bisa kita anggaran pada tahun ini di ABT (Anggaran Belanja Tambahan/Perubahan APBD) sehingga bisa direalisasikan pada saat ini,” ungkapnya.
Menurut Bupati Panca program ini sangat bermanfaat untuk masyarakat karena dengan memiliki buku nikah atau sah secara hukum, identitas pasutri dan keturunan bisa diakui secara aturan hukum Negara.
“Program itsbat nikah ini sekaligus mensosialisasikan pentingnya nikah secara hukum, banyak sekali dampaknya kalau tidak nikah secara aturan hukum termasuk administrasi dan birokrasi terhabat,” kata Panca.
Sejak digalakkan beberapa tahun lalu, program itsbat nikah ini sudah diikuti lebih dari 1000 pasangan suami istri, dan saat ini statusnya sudah sah secara aturan hukum.
“Jadi sangat luar biasa antusias masyarakat kita yang mau ikut program itsbat nikah ini. Jadi dinas terkait agar melakukan pendataan betul pasutri yang mau ikut program ini, tahun 2024 nanti, akan kita anggarkan lagi program ini,” tuturnya.
Panca yang sudah menjabat lebih kurang 2,5 tahun sebagai Bupati Ogan Ilir ini mengaku, banyak kegiatan yang bersentuhan dengan masyarakat namun masih ada yang kurang jeli terhadap yang langsung menyentuh masyarakat.
“Kita terlalu fokus ke infrastruktur kegiatan sosialisasi dan berbagai kegiatan lain, sedangkan yang dibutuhkan masyarakat dikesampingkan. Jadi akan kami tingkatkan lagi,” jelasnya. (Dens)