Oleh: Eva Susanti
Warga Minang di sekitar Danau Singkarak, Sumatera Barat, dan ketahui danau Singkarak terletak di 2 kabupaten, Tanah Datar dan kabupaten, Solok kini kembali menyuarakan keresahan mereka terkait sejumlah rencana pembangunan yang mereka anggap dapat merusak kelestarian danau yang selama ini menjadi kebanggaan mereka. Dalam seruan yang penuh emosi, masyarakat meminta Presiden Prabowo Subianto yang sangat dicintai rakyat Minang untuk turun tangan melindungi tanah mereka dari ancaman proyek-proyek yang diduga akan merusak ekosistem Danau Singkarak. Mereka meminta agar Presiden segera melindungi warisan alam ini agar tetap lestari untuk generasi mendatang. Selasa,24/12/2024.
Danau Singkarak, yang terletak di Kabupaten Solok, Sumatera Barat, tidak hanya dikenal sebagai salah satu destinasi wisata andalan yang indah, tetapi juga sebagai rumah bagi ikan Bilih atau Lauk Bilih yang terkenal hingga ke luar negeri. Ikan yang hanya ditemukan di danau ini menjadi sumber kehidupan penting bagi masyarakat setempat, serta menjadi ikon kuliner khas yang mendunia. Namun, belakangan ini, warga Minang khawatir jika proyek-proyek pembangunan, seperti pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang direncanakan, dapat mengancam ekosistem yang sudah terjaga selama bertahun-tahun.
Menurut beberapa warga yang terlibat dalam pergerakan pelestarian Danau Singkarak, mereka merasa dampak dari keberadaan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di danau tersebut sudah cukup merusak keseimbangan alam. PLTA yang sudah ada saja sudah menyebabkan banyak masalah, seperti penurunan kualitas air dan terganggunya habitat ikan Bilih. Kami khawatir, jika PLTS dan proyek lainnya terus dibangun, maka kerusakan lingkungan akan semakin parah.
Sebagian besar warga menilai bahwa Danau Singkarak tidak hanya berfungsi sebagai tempat wisata, tetapi juga menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari mereka. Tanah dan danau ini telah menjadi sumber mata pencaharian bagi para nelayan dan pelaku usaha kuliner yang memanfaatkan ikan Bilih sebagai komoditas utama. Oleh karena itu, bagi mereka, ancaman terhadap danau ini adalah ancaman terhadap sumber kehidupan mereka.
Danau Singkarak adalah kebanggaan kami. Kami tidak ingin melihatnya dihancurkan oleh pembangunan yang tidak memperhatikan dampak jangka panjang terhadap ekosistem dan kehidupan kami. Cukup sudah dampak buruk dari PLTA, jangan tambah lagi dengan proyek-proyek lainnya yang hanya merusak wisata kebanggaan masyarakat Minang.
Bahkan, protes warga semakin kencang setelah munculnya rencana pembangunan PLTS yang diduga akan merambah area sekitar danau. Mereka khawatir jika tanah mereka dirampas untuk kepentingan proyek tersebut, masa depan generasi mereka akan terancam. Kami ingin Presiden Prabowo yang kami cintai segera mendengar suara kami. Kami percaya beliau peduli dengan kesejahteraan rakyat dan kelestarian alam, terutama bagi kami yang tinggal di sekitar Danau Singkarak. Jangan biarkan tanah dan alam kami dihancurkan demi kepentingan yang hanya menguntungkan segelintir pihak.
Aksi protes ini juga semakin menguat setelah mengetahui bahwa warga Minang merasa pemerintah daerah dan pusat kurang memperhatikan nasib mereka. Mereka mendesak agar Presiden Prabowo yang dikenal peduli terhadap pembangunan yang ramah lingkungan dan keberlanjutan alam, segera turun tangan untuk melindungi Danau Singkarak dan tanah mereka dari proyek yang dianggap dapat merusak warisan alam ini.
Para tokoh masyarakat juga menyuarakan harapan agar Presiden Prabowo mengambil sikap tegas dan bijak dalam merespons rencana pembangunan ini. Mereka meminta agar segala bentuk pembangunan yang mengancam kelestarian alam dan kehidupan warga sekitar segera dihentikan. “Kami percaya pada kepemimpinan Bapak Presiden Prabowo, beliau adalah sosok yang mengerti betapa pentingnya melindungi lingkungan hidup. Kami berharap beliau bisa segera memberikan perlindungan bagi Danau Singkarak,” kata seorang tokoh masyarakat.
Dengan semakin banyaknya protes yang muncul dari warga Minang, kini perhatian masyarakat nasional pun semakin tertuju pada masa depan Danau Singkarak. Warga berharap agar pemerintah pusat, khususnya Presiden Prabowo, dapat memberikan keputusan yang berpihak pada rakyat Minang dan kelestarian alam di daerah tersebut. Mereka ingin generasi mendatang tetap dapat menikmati keindahan danau yang kaya akan budaya dan ekosistemnya.
Jangan rampas tanah kami, jangan rusak Danau Singkarak yang merupakan kebanggaan kami. Kami ingin agar Bapak Presiden Prabowo yang kami cintai turun tangan untuk melindungi tanah dan alam kami dari ancaman pembangunan yang merusak.
Harapan besar kini tertuju pada Presiden Prabowo, yang dikenal dekat dengan rakyat dan memiliki komitmen kuat dalam melindungi kekayaan alam Indonesia. Keputusan yang bijaksana dari beliau akan sangat dinantikan untuk memastikan bahwa Danau Singkarak tetap menjadi warisan alam yang lestari untuk anak cucu bangsa.