Sumedang-Majalengka
Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) GAESI resmi dibuka dalam sebuah acara grand opening yang digelar di perbatasan Sumedang-Majalengka, Jawa Barat, pada Rabu (29/1/25). Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) Wilson Lalengke, S.Pd., M.Sc., M.A., yang juga merupakan Alumni Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) Lemhannas RI Ke-48 tahun 2012, serta Mr. Suzuki, salah satu kumiai (asosiasi pengusaha) dari Jepang.
Sesi foto bersama antara Wilson Lalengke dan Mr. Suzuki menjadi simbol kuat dari sinergi antara dunia pers, ketenagakerjaan, dan mitra internasional dalam mendukung pengembangan sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Dalam kesempatan tersebut, Wilson Lalengke menekankan pentingnya peran media dalam mengawal dan mengedukasi masyarakat terkait peluang kerja di Jepang.
“Media memiliki peran strategis dalam menyebarkan informasi yang benar dan edukatif tentang ketenagakerjaan luar negeri. LPK GAESI bisa menjadi model pelatihan yang ideal untuk memastikan tenaga kerja kita siap bersaing di Jepang,” ujar Wilson Lalengke.
Sementara itu, Mr. Suzuki menyampaikan apresiasinya terhadap kerja sama yang terjalin antara LPK GAESI dan asosiasi pengusaha Jepang. Ia menilai tenaga kerja Indonesia memiliki potensi besar dan pelatihan yang tepat akan membantu mereka beradaptasi dengan sistem kerja di Jepang.
“Kami melihat semangat dan dedikasi tinggi dari para pekerja Indonesia. Dengan pelatihan yang baik, mereka dapat berkontribusi lebih besar di berbagai sektor industri di Jepang,” kata Mr. Suzuki.
Grand opening LPK GAESI juga dihadiri oleh perwakilan pemerintah daerah, mitra industri, serta calon peserta pelatihan. Lembaga ini menawarkan program yang komprehensif, mulai dari pelatihan bahasa Jepang, keterampilan kerja sesuai kebutuhan industri, hingga pemahaman budaya dan etos kerja Jepang.
Dengan adanya kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk dukungan media dan organisasi internasional, diharapkan program pelatihan ini dapat berjalan optimal dan menghasilkan tenaga kerja Indonesia yang siap bersaing di pasar global. Acara ditutup dengan sesi ramah tamah dan peninjauan fasilitas pelatihan, menandai awal baru bagi hubungan ketenagakerjaan yang lebih erat antara Indonesia dan Jepang. (Srf/Red)