Pewarta-se.net
Pesawaran Lampung- Pembangunan rehap pagar di SMPN 27 Pesawaran menambah deretan panjang daftar proyek pembangunan yang tidak berkualitas di Pesawaran.
Selain proyek pembangunan Ruang Kelas Baru di SMPN 27 Pesawaran yang bermasalah, kini muncul lagi proyek Rehab Pagar SMPN 27 Pesawaran yang juga dikerjakan asal-asalan.
Ditinjau dilokasi proyek pembangunan rehap pagar di SMPN 27 Pesawaran, Selasa 17/10/23.
Terlihat dari segi material batu untuk pondasinya, diduga menggunakan kualitas sangat rendah, dikarenakan batu yang digunakan mengunakan batu putih bukan batu belah.
Belum lagi ditambah dari pemasangan batu pondasinya, terlihat didasar tidak di beri semen terlebih dahulu melainkan langsung batu susun yang diberi semen.
Lebih parahnya lagi, tidak terlihatnya galian pondasi melainkan hanya tanah yang di keruk menggunakan cangkul, yang tentunya ini menambah buruknya bangunan tersebut, sehingga tidak ada kekuatan didalam bangunan tersebut sehingga dikhawatirkan bisa roboh kapan saja dan bisa membahayakan manusia.
Terpantau di lokasi bangunan proyek, tercantum nama CV dan nilai anggaran proyek, CV yang di gunakan adakah CV. Bunga Mutiara untuk nilai anggaran dengan pagu Rp 198.060.000 yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Tidak jauh dari lokasi bangunan pihak media mencoba mewancarai ibu-ibu terkait bangunan tersebut, menurut dari keterangan wanita setengah baya itu.
“serem amat kalau saya lihat pondasi gantung seperti itu, jelas sangat membahayakan um, saya juga lihat kalau lubang pondasinya tidak digali dan menurut saya itu sangat membahayakan dan jelas saya takut banget sedangkan kita disini bukan sebulan atau dua bulan, walaupun saya tidak ada anak yang sekolah disini tapi saya sayang sama anak-anak yang sekolah disini”ucapnya sembari takut.
Masih dari ibu setengah baya itu,” Harapan saya supaya kerjaan ini di bagusin jangan seperti ini, jangan membahayakan kami yang disini, jadi kita sebagai masyarakat harus lapor kemana um terkait pekerjaan ini..? dan seharusnya um sebagai wartawan juga harus komplen terkait bangunan ini dan harus diberitakan juga, supaya para pejabat tahu kalau ada kerjaan yang jelek dan membahayakan”pintanya.
Fauzi PPWI