Dairi,pewartasenusantara.net
Menjelang Gelar Festival Durian pada tanggal 29 Sampai Tanggal 31 Agustus tahun 2024 Di Gedung Nasional Djauli Manik Kecamatan Sidikalang. Dalam Bentuk dukungan kepada petani yang ada di Kecamatan Silima Pungga Pungga Kabupaten Dairi, bersama Petrasa didampingi dari Non Govermen Organization Dan Aliansi Petani Untuk Keadilan (APUK).
Dalam keterangan salah satu warga akomoditi petani durian Duat Sihombing menyampaikan Lomba ini akan menjadi salah satu bentuk kepedulian kita kepada produk istimewa dari kabupaten Dairi yakni durian
nantinya akan dilombakan dalam acara festival durian dalam produk keturunan olahan durian, seperti jeruk (makanan khas daerah), keripik durian, es krim, bolu durian, lapet durian, dodol durian dan lain-lain. (Rabu,21/8/2024).
Ada pun yang mengikuti dalam acara tersebut sejumlah warga dari petani,didampingi dari beberapa Staf Advokasi Petrasa Dairi didampingi aliansi Non Govermen Organization dan Enter Indonesia bersama Aliansi Petani Untuk Keadilan (APUK). sejumlah wartawan/i Se Kabupaten Dairi saat konferensi pers di Kantor Petrasa Dairi, Jalan Sidikalang-Medan, Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi.
Lebih lanjut Duat Sihombing menyampaikan buah durian adalah salah satu hasil bumi Dairi yang sangat istimewa, karena rasanya yang khas yang sudah terkenal Dimana mana, sudah beberapa tahun ini banyak petani durian mengeluhkan karena hasil durian mereka yang menurun dari hasil panennya jika di bandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Bahkan banyak pohon durian mereka tidak berbuah sama sekali, ini tentu banyak faktor terutama kondisi alam pertanian Dairi yang semakin tidak sehat, karena banyaknya kerusakan hutan di sekitar pertanian, ditambah cuaca dan iklim yang ekstrim belakangan ini yang banyak memunculkan hama dan penyakit.Kondisi ini pun semakin parah karna hadirnya perusahaan tambang PT Dairi Prima Mineral (DPM).
Kabupaten Dairi sekarang tidak baik baik saja ,dimana salah satu industri tambang mineral seng dan timah hitam PT DPM yang berlokasi di Kecamatan Silima Pungga-Pungga dengan areal seluas 24.636 hektar.apabila tambang ini beroperasi dipastikan durian khas dari parongil Silima Pungga-Pungga dan daerah sekitarnya akan hilang karena dampak aktivitas pertambangan yang sudah merusak lingkungan pertanian dan ruang hidup petani.
Ditambahkannya,menjelang acara festival durian ini dimeriahkan beberapa band lokal dari Kabupaten Dairi, oleh Trio Srikandi,black line,Dompak Sinaga.
Kita juga akan membuat lomba mewarnai di tingkat TK dalam mengajarkan kepada masyarakat luas terkhusus yang ada di Kabupaten Dairi dalam pentingnya menjaga lingkungan sekitarnya ada juga lomba menulis cerpen di tingkat SMA seperti talk show yang akan menghadirkan pembicara dari sumatera Utara, Komnas Perempuan Faisal Basri, petani dan pemerhati pertanian. (Jadima K)