Www.Pewarta-Se.Net
Lampung Timur — Luar Biasa Mewah !!, itu yang dikatakan masyarakat sepanjang rute Lomba Pawai Budaya pada acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke 52 Desa Labuhan Ratu Satu, Kecamatan Way Jepara, Kabupaten Lampung Timur. Sabtu (21/09/2024).
Terpantau oleh awak media, antusias warga untuk mengikuti pawai sangat besar, hal tersebut dapat dilihat kehadiran masyarakat yang berdatangan sejak 06.30 pagi memadati lapangan desa setempat, padahal acara pelepasan peserta pawai yang dimulai dari garis start pukul sekira 09.30 wib.
Terik matahari tidak membuat surut semangat peserta untuk melanjutkan pawai hingga garis finish yang berjarak tempuh -+ 5 kilo meter. Pada acara HUT-52 Desa Labuhan Ratu Satu tahun ini, selain kemeriahan dan antusias warga yang mengikuti acara ini sehingga hampir saja lapangan yang menjadi titik kumpul tidak mampu menampung para peserta pawai.
Satu cerita yang membuat para Jurnalis penasaran dan menyusuri kebenaran khabar yang beredar dari masyarakat yang menyaksikan jalannya pawai, warga dengan santer membahas atau ngobrol sesama peserta pawai, di tarub peristiratan yang disediakan oleh panitia, kepada awak media, beberapa masyarakat yang tidak mau namanya dipubliksikan, mengatakan pemenang lomba pawai tahun ini adalah dari Dusun IV, hal ini sangat mengejutkan para peserta dari dusun lain, menurut mereka dusun IV tahun ini jumlah pesertanya membludak dan membuat kami mengakui Dusun IV kelebihan atau keistimewaab Dusun IV kali ini adalah Kostum mereka tidak monoton, terlihat puluhan pakaian adat dari berbagai pronvinsi tampak terpampang jelas menandakan bahwa Dusun IV memenuhi kriteria penilaian yang disosialisasikan oleh Panitia Penyelenggara, berikut ini adalah kriteria penilaian beberapa hari sebelum acara pawai:
1. Tema.
2. Kebhinekaan.
3. Kreatifitas.
4. Partisipasi.
5. Kekompakan.
Melani Putri (18th), warga dusun IV, kepada tim Jurnalis membeberkan bahwa dirinya pun tidak menyangka Dusun IV akan menjadi pujian dari banyak masyarakat.
“Kami hanya mengikuti sebisa mungkin Kriteria peserta pawai yang menjadi penilaian Juri, kami tidak tahu siapa nama Jurinya dan Pos Juri dimana, yang jelas kami mengusung tema dalam rangka HUT ke-52 desa labuhan ratu satu ‘ Mari Kita Wujudkan masyarakat Desa Labtu BERKAH (Beragam, Kondusif, Aman, Harmoni), saya tidak menyangka, pokoknya kedepannya kami akan berusaha lebih dari saat ini,” beber Melani.
Sanah, salah satu warga Dusun IV, mengaku tidak kaget bila banyak masyarakat yang menebak Dusun IV sebagai Juara pada tahun ini, karena hampir setiap perapatan kami berhenti untuk menghibur masyarakat yang menonton dari pinggir jalan dengan suguhan atraksi Silat budaya dari berbagai berbagai Provinsi.
“Dengan kostum beragam suku dan budaya kami mengikuti pawai ini, bahkan kami menyuguhkan beberapa aksi dari seni budaya Silat, diantaranya Silat Lampung Sekinci-kinci, Silat dari tanah Minang/Padang, juga Silat dari suku Banten, penonton di sepanjang jalan berteriak Dusun IV Juara!,” ujar Sanah.
Riko, warga yang berdomisili di dusun IV, pada saat dikonfirmasi menjawab, “yaa, sesuai dengan apa yang disosialisasikan oleh panitia tentang Kriteria Penilaian, Tema sudah jelas, kami dari dusun IV mengaharapkan desa labtu ‘Berkah’ Beragam, Kondusif, Aman, Harmoni,” kata Riko.
“Kebhinekaan, kami datang dengan puluhan Kostum adat dari berbagai propinsi, Kreatifitas sudah jelas terlihat, berarti tidak terlihat monoton dengan hanya menonjolkan sedikit jenis kostum suku. Kreatifitas, dengan banyaknya pernak-pernik juga replika pelaminan pengantin Lampung dan pengantin Minang/Padang, juga Replika burung Garuda mengepakan sayap, ogoh-ogoh hanoman dan masih banyak lainnya. Partisipasi, dilihat dari banyaknya peserta dari dusun IV sudah jelas, bahkan beberapa masyarakat yang menonton dipinggir jalan, berkata ‘panjang bener barisannya, Kompak, masyarakat bisa menilai sendiri betapa kompaknya dalam menjalankan aksi senam dan joget sambil berjalan,” ucap Riko.
Ketika ditanya tanggapan terkait banyaknya masyarakat yang menerka bahwa dusun IV menjadi Juara pada lomba pawai ini, Riko menjawab, “waduh, kalau urusan itu hanya juri yang bisa menentukan, kalau masyarakat penonton maupun warga dari dusun lain, itu adalah hak mereka, biarkan saja mereka menilai, karena mereka bebas berpendapat dan menilai, tapi hanya Juri yang dapat memutuskan”.
Riko pun, mengakan kepada awak media, “bila kemungkinan terburuknya, kami bukan pemenangnya atau tidak menjadi Juara pada lomba pawai ini, Biarlah dusun IV menjadi Juara di hati penonton atau masyarakat, dan kemungkinan menurut penilaian Juri, ada dusun lain yang lebih baik dari dusun kami,” tutup Riko.
Tampak oleh Jurnalis yang meliputi, hadir Dawam Raharjo Selaku Bupati Lampung Timur didampingi oleh Camat dan Kepala Desa dan aparatur lainnya.
Pewarta: WRD